Melayani dengan Hati

Tiga tahun sudah merantau ke Kotamobagu, Sulawesi Utara kala itu, saya sedang merasa pegal-pegal, kelelahan dan butuh dipijat. Selama ini belum ketemu salon atau tempat massage untuk muslimah yang klik di hati. Hingga kemudian melihat status facebook seorang teman di sini yang merekomendasikan sebuah salon bernama Grya Spa Mini di daerah Kotobangon. Saya pun coba menelusuri lewat facebook dan google. Kebanyakan status para pelanggannya yang merasa puas dengan pelayanan dan harga yang terjangkau. Saya jadi makin penasaran untuk mencoba.
sumber gambar: dok. pribadi pemilik salon

Berkat teknologi canggih masa kini, mencari informasi semudah mengedipkan mata, saya pun segera meluncur setelah mendapatkan informasi lokasi persisnya. Setibanya di sana, ternyata sedang ada pelanggan yang dilulur dan dipijat. Akan lama jika saya memilih menunggu, lagi pula setelahnya masih ada pelanggan lain yang sudah booking. Memang karena Mbak Mini ini pemilik sekaligus yang melayani pelanggan seorang diri, maka jangan harap bisa dilayani jika langsung datang tanpa janjian sebelumnya.
Beberapa hari setelahnya, saya menghubungi Mbak Mini melalui whatsApp untuk booking pijat hari itu. Ternyata sudah full-booked. Akhirnya kami atur ulang jadwal. Jadi kalau mau booking pun harus sehari – dua hari sebelum karena memang banyak pelanggan yang dilayani. Pada kunjungan-kunjungan saya berikutnya pun kerap kali baru dapat giliran keesokan harinya.
sumber gambar: dok. pribadi pemilik salon
Tapi memang layak untuk bersabar menanti giliran. Pijatannya membuat tubuh yang tegang menjadi rileks, lelah pun menguap, dan kantuk segera menyerang dengan nikmatnya. Mbak Mini bilang, “Kalau pijatnya dengan hati atau tidak, orang yang dipijat akan merasakan perbedaannya.” Benar juga, makanya pelanggan selalu ada saja setiap harinya. Karena ia tak sekedar melayani demi mencari rezeki, tapi juga melakukannya dengan hati yang tulus.
Sayangnya, Grya Spa Mini tidak melayani potong rambut, padahal saya merasa sudah menemukan salon andalan. Selama ini baru akan potong rambut saat pulang ke Jakarta, karena salon di Kotamobagu hampir semua terbuka sehingga tak cocok untuk muslimah. Oh ya, selain massage, Mbak Mini juga melayani lulur, shiatsu, facialcreambathsmoothing dan rebonding.
Tempat tidur yang sering dirindukan pelanggan, sumber gambar: dok. pribadi pemilik salon
Terakhir ke Grya Spa dua minggu lalu, saya melakukan perawatan ratus pasca keguguran. Itu pun baru dapat giliran setelah maghrib padahal saya sudah memhubungi sejak pagi harinya. Dari semua perawatan ratus yang pernah saya coba, ini yang paling top. Ada dipijat dulu sebelum ratus, lalu durasi yang lebih lama sehingga terasa maksimal, dan setelahnya ada pencucian dengan ramuan herbal juga. Pelayanannya prima sekali walau tempatnya masih mini sesuai namanya.
Jadi pengingat diri juga bahwa melakukan sesuatu harus dengan hati yang tulus ikhlas. Maka, manfaat dan keberkahannya pun terasa sampai ke hati jua. Hal yang mulai jarang kita temui dan sering luput kita lakukan.

#NonFiksi
#ODOPBatch6
#reviewjasa
#Hari66

11 komentar:

  1. Langsung relax dah jadinya abis pijat

    BalasHapus
  2. Kalau aku ke tukang pijat kampung mbak. Di sana juga harus booking dulu karena mesti banyak yang antri. Murah sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Bu. Aku juga ada langganan yang tukang pijat kampung dan harus booking dulu juga. :D

      Hapus
  3. Saya termasuk pecinta spa... Buat rilex

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Sebenarnya aku enggak tahu juga bedanya spa dengan pijat. Aku biasa pilih pijat aja sih 😄

      Hapus
  5. Kalau habis pijit badan rasanya enteng rilax bgt

    BalasHapus
  6. Belum pernah coba spa biasanya pijat aja sama tetangga. Itupun antri mbak berasa nunggu pejabat mau pijat aja. Boleh kali ya coba spa heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya aku enggak tahu juga bedanya spa dengan pijat. Aku biasa pilih pijat aja sih 😄

      Hapus