sumber gambar: dok. pribadi |
Setelah mencari informasi melalui internet, salah satunya ke sini, kami memutuskan membeli Morphun Junior Construction Set 200 Pieces. Morphun seri tersebut diperuntukkan pada usia 4 tahun ke atas. Akan tetapi, karena ukurannya yang cukup besar dan anak kami sudah melewati fase oralnya, jadi aman dan sudah bisa dimainkan oleh tangan mungilnya. Morphun juga memenangkan banyak penghargaan internasional untuk produk-produk edukatifnya.
Kelebihan Morphun dibanding mainan konstruksi lain adalah kemampuan bagian-bagiannya (bricks) untuk digabungkan dengan berbagai cara. Kalau mainan lain, potongan-potongannya hanya dapat digabungkan secara vertikal, Morphun memiliki fitur push fit – slide fit – joiner fit (antarbagian dapat didorong – digeser – digabungkan secara menyamping dengan bagian penghubungnya yang unik), dengan arah yang dapat diubah-ubah juga terdapat roda dan gandar. Gandar berbentuk bundar panjang yang menghubungkan roda-roda, tempat roda berputar. Cocok sekali untuk si anak kecil yang sedang suka dengan berbagai alat transportasi, semua dapat dibuat menggunakan Morphun Junior Construction Set 200 Pieces.
Morphun Junior Construction Set 200 Pieces, sumber gambar: edublocks.eu |
Satu set memiliki bentuk yang beragam, mulai dari brick persegi, segitiga, roda, dan gandar meningkatkan peluang proses pembelajaran desain kreatif. Dengan potongan yang lebih sedikit dibanding merek lain, Morphun Junior Set dapat membuat model dan bentuk yang jauh lebih banyak. Bagusnya lagi, brick perseginya kompatibel dengan brick plastik tradisional. Jadi kalau sudah punya merek lain, bisa dimainkan bareng Morphun untuk membuat bentuk yang lebih beragam.
Ternyata selain bermanfaat untuk si kecil, Morphun juga bisa jadi penyaluran hobi orang tuanya. Anak sering kali meminta dibuatkan bentuk-bentuk yang belum dikuasainya seperti berbagai model mobil, tembakan, pedang, jembatan, bahkan terowongan. Sang Ayah tentu senang membuatkannya, sambil menyalurkan hobi dan melepaskan kepenatan setelah seharian bekerja. Bermain Morphun bersama bisa jadi ajang bonding time juga untuk ayah dan anak.
Dari bentuk mobil buatan Ayah, ia utak atik menjadi helikopter. sumber gambar: dok. pribadi |
Bagi Ibunya yang tidak terlalu jago dalam hal konstruksi bentuk dan model, tenang saja karena dalam set ini tersedia juga lembar instruksi yang dapat dengan mudah diikuti. Beberapa model hewan dan kendaraan terdapat di lembar tersebut. Ibu pun bisa mengajari si kecil cara membuatnya atau memintanya membantu membuat bersama-sama. Anak jadi belajar kerja sama tim.
Kalau sudah bikin ini itu, 200 pieces rasanya jadi kurang. Kami pun harus memutar otak agar tetap bisa bermain dengan Morphun yang ada. Hal ini menstimulasi si kecil untuk menyelesaikan masalah.
Hobinya bikin mobil panjang, sumber gambar: dok. pribadi |
Tak jarang anak pun memainkan Morphun dengan mainannya yang lain. Aktivitas anak tanpa gawai pun menjadi semakin seru dan menarik. Seperti gambar di bawah ini. Anak kami tadinya membuat kendaraan beroda empat. Lalu dia tambahkan tiang, katanya untuk tempat bendera. Setelah jadi, malah dijadikan standing mic untuk bernyanyi. Bisa aja deh, Nak.
sumber gambar: dok. pribadi |
Seperti biasa, dari aktivitas menemani anak bermain mainan konstruksi dan manipulatif ini, orang tuanya jadi merenung. Bahwa ujian dan nikmat adalah kepingan-kepingan dalam hidup yang bisa kita bangun untuk menjadi model apa saja yang lebih bermanfaat. Saat nikmat dirasa sedang sempit, maka kita harus kreatif agar model tujuan tetap bisa kita capai. Karena sejatinya, nikmat dan ujian ada untuk melatih kemampuan nurani senantiasa mendekat pada-Nya, meraih rida-Nya. Seperti anak kami yang menjadikan model mobilnya sebagai mikrofon, kita pun selalu dapat melihat sisi positif lain dari penggabungan kepingan bahagia dan sedih dalam hidup.
Catatan: review lain terkait mainan dan hobi dari Bukalapak bisa diakses di sini. Selamat menghidupkan hobi bersama keluarga, ya!
Serius sekali merakitnya, sumber gambar: dok. pribadi |
#NonFiksi
#ODOPBatch6
#Bukareview
#Hari70
Kakak juga suka main dengan brick mba. Baru tau ada jenis ini. Thanks for sharing 😊
BalasHapusSama-sama, Mbak Evita. Semoga bermanfaat ya. 😊
HapusDisimpan dulu untuk jadi refrensi nantinya
BalasHapusAku juga ah. Buat cucuku nanti
HapusSemoga bermanfaat Mas Agus dan Bu Endah 😊
HapusWahhh.. modelnya keren��
BalasHapusTerima kasih kakak 😘😘
HapusKeren nih mbak.. Bisa main ini umur berapa ya?? Alula masih bayi.. Hehe
BalasHapusSaat anak sudah selesai fase oral, Mbak. Sudah tidak memasukkan benda-benda ke mulut. 😊
HapusSekitar 2 - 3 tahun. Di atas 3 tahun lebih baik 😊
HapusJiaah, jadi bisa orangtua juga nih yg maen.😅
BalasHapusIya dong. Kan judulnya mainan keluarga. 😆
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAnakku yang pertama yang cowok juga hobby mb maen begini. Yang anak kedua, cewek, lebih seneng bikin pernak pernik ala cewek. Dua duanya sekarang jadi tumbuh anak yang kritis dannnn detail banget 😘
BalasHapusIya ya.. Cowok suka yang model konstruksi begini.
HapusSaingannya lego nih
BalasHapusBisa jadi saingan, bisa jadi kawan 😄
HapusMantap, mengasah kemampuan anak
BalasHapus👍
HapusMainan yang ngasah jreatifutas banget ya mba
BalasHapusBetuuul
HapusSaya aja suka mbak mainan ini
BalasHapusIya kaaan 😊
HapusBuat mengasah kreatifitas ya mbak
BalasHapusBetul, Mbak Yeti 😊
BalasHapus