Yuk Minimalkan Sampah Kita

Saya sering dengar bahwa plastik sulit terurai di alam, butuh waktu puluhan – ratusan tahun untuk dapat hancur sempurna. Slogan 3R (Reduce-Reuse-Recycle) sudah saya ketahui sejak lama. Tapi entah mengapa saya tak benar-benar tergerak untuk mengurangi atau menolak (refuse) plastik. Yang saya lakukan hanya menggunakan cloth diaper pada anak kami sejak bayi hingga berusia 1,5 tahun untuk mengurangi sampah popok. Itu pun akhirnya goyah beralih ke popok sekali pakai sejak usia 1,5 – 2 tahun-an karena keterusan memakainya sehabis perjalanan pulang kampung. Saya pun memakai menstrual pad sejak sehabis melahirkan sehingga meniadakan sampah pembalut. Namun, 1 – 2 tahun kemudian malah balik menggunakan pembalut sekali pakai. Saya juga menolak plastik saat membeli minuman yang ingin langsung dikonsumsi, yang mana frekuensinya sangat jarang dibanding banyaknya menerima plastik saat berbelanja. Jadilah koleksi plastik di rumah sungguh banyak. Oh ya, kami juga mengumpulkan sampah botol plastik, kardus, dan kertas untuk dijual ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).



Hingga kemudian saya melihat postingan @ghinaummulathifah tentang #belajarzerowaste yang menggugah hati untuk ikut berkontribusi merawat bumi. Fakta bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dari 192 negara yang menghasilkan sampah di laut, dan lebih dari 1.000 penyu yang mati setiap tahun akibat memakan plastik yang ada di lautan karena disangka ubur-ubur, bahkan ada penyu yang harus dioperasi karena hidungnya tersumbat sedotan plastik, adalah peringatan cukup keras bagi kita semua.


Less Plastic


Pelan-pelan saya mulai menjalankan #belajarzerowaste dengan:

  • Membawa tempat minum sendiri, terutama untuk suami saya yang sebelumnya hampir tiap hari beli air minum kemasan. 

Bawa Botol Minum Sendiri

  • Membawa tas belanja dan wadah sendiri saat berbelanja dan membeli makanan. 

Belanja ke Pasar Tradisional

Jajan Gorengan dan Kue

Belanja di Swalayan

  • Memilah sampah: 
  1. kardus, kertas, botol plastik dijual ke TPST;
  2. Pilah Sampah
  3. kemasan minyak dan sabun dijadikan pot;
  4. botol dan plastik kemasan makanan minuman, kopi, susu, bumbu dsb dijadikan ecobrick;
  5. sampah buah sayur dikompos dan dibikin eco-enzyme;
  6. cangkang telur ditumbuk untuk jadi pupuk.
Reuse Your Plastic
  • Menampung air bekas mencuci beras, sayur, buah, telur, bawang, dsb untuk dipakai menyiram tanaman. Apalagi Kotamobagu sudah lama tak hujan. 

Tentu masih belum sampai #zerowaste karena terkadang lupa membawa tas belanja atau wadah sendiri, ada pula bahan makanan yang sudah dibungkus plastik sehingga mau tak mau kita menambah sampah plastik lagi. Tapi semoga upaya kecil nan berkelanjutan yang kita lakukan bersama bisa berdampak besar untuk kelestarian lingkungan hidup. Yuk ikutan dan bagikan ceritamu, karena masih banyak cara menuju #zerowaste. :)

NB: 3R versi #zerowaste adalah Reduce, Refuse, Reuse.

#belajarzerowaste
#minimsampah
#selamatkanbumi
#sampahkutanggungjawabku

6 komentar:

  1. Saya juga memulainya mbak. Setiap belanja bawa tas sendiri,bawa bekal kala kerja, bawa botol air minum. Ingin berkontribusi untuk lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya mbak untuk konsisten dan mengajak orang lain. Semoga bisa tercapai Indonesia bebas sampah 2020.

      Hapus
  2. Whuah, aku suka tema lingkungan gini. Kita harus menjaga lingkungan sebisa kita. Dengan cara yang sederhana tapi bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul betul betul :)
      Hal sederhana kalau dilakukan bersama-sama akan jadi super luar biasa.

      Hapus
  3. Saya juga udah mulai mbak, masih belajar. Bawa tumbler kemana-mana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita semua belajar, yang penting terus konsisten :)

      Hapus