“Seratus lima puluh ribu.” Ucapnya dengan amat ramah. Saya
sedikit kaget dengan harganya karena rasanya waktu kehamilan pertama tidak
semahal itu, ya iya lah tiga setengah tahun lalu. Akan tapi tetap membayar
sambil menyembunyikan ekspresi yang mungkin muncul dan tak lupa mengucapkan
terima kasih.
Kemudian kami keluar dari ruang praktik dokter dan menuju
apotek klinik tersebut. “Seratus tiga puluh lima ribu, Bu,” ucap kasir apotek
sambil menyiapkan suplemen untuk saya minum selama dua minggu. Sambil menyerahkan
uangnya, saya bergumam dalam hati, lumayan
juga ya. Waktu hamil pertama suplemen untuk sebulan ‘hanya’ sekitar seratus
ribu rupiah. Mungkin efek dolar yang kini telah menyentuh nilai tukar Rp
15.000,00.
“Yang, yakin mau
periksa dua minggu lagi?” Tanya suami ketika akan menaiki motor kembali ke
rumah, seakan kami bertelepati sedari tadi.
“Hehehe. Kenapa, Mas? Lumayan ya?” jawab saya sambil
meringis dan belum yakin untuk memberikan jawaban.
“Iyo no, hahaha.” Katanya
menertawai pertanyaan retoris saya.
“Mau coba di RSUD aja deh, Mas Insya Allah sedikit lebih
murah. Jadi kerasa ya karena sekarang
BPJS enggak cover USG hingga lima kali kayak dulu. Selain itu juga, ini
suplemennya hanya untuk dua minggu, jadi mau kontrol lagi untuk tahu apa ganti
suplemen atau enggak.”
***
Esok paginya, saya sudah janjian dengan Ses Nyoman, bidan Pustu (Puskesmas Pembantu) Kelurahan Pobundayan
untuk mengambil buku KIA di sana. Saya pun pergi ke sana bersama Hanif menaiki
bentor. Dari rumah ke depan jalan, saya berjalan kaki dan Hanif memakai balance bike-nya. Ia selalu bergembira
tiap saya ajak ke luar rumah, apalagi dengan membawa sepeda andalannya.
Sesampainya di Pustu, Ses
Nyoman, yang juga sedang hamil enam bulan, mewawancarai sambil mengisi data
diri dan kehamilan saya. Hanif memperhatikan dengan seksama. Seakan bersiap
melindungi ibunya.
Entah mengapa saat itu saya merasa amat terharu dan
berterima kasih kepada Hanif yang pengertian dan bergembira menemani ibunya ke
sana ke mari. Semoga kelak ia menjadi kakak terbaik bagi adik-adiknya.
***
“Ibu, Adek Janin udah bobo?”
***
“Adek Janin lagi ngapain, Bu?”
***
“Ibu, Adek Janin udah bangun? Mau lihat dong, Bu Adek Janinnya.”
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar