Hanif pun mulai bosan berada di Puskesmas. Beberapa kali dia
katakan, “Ibu, pulang yuk!”
“Tunggu Ibu selesai diperiksa dulu ya.” Syukurlah ia masih
sabar dan kembali mengajak saya bercerita.
“Ibu, Kakak itu mirip Kakak Abi ya?” Tanyanya sambil menunjuk
salah satu anak ibu yang sedang diperiksa tadi.
“Hmmm. Mirip sedikit, hehehe.” Jawab saya sambil tersenyum
teringat pada suami yang sering memirip-miripkan orang, padahal tidak mirip
menurut saya.
“Kalau Kakaknya mirip Kakak Fahri, Ibu!”
“Ah masa sih, Nak?” Jawab saya sambil menahan tawa karena
lagi-lagi kurang mirip.
“Iya, Ibu!” Jawabnya yakin, saya pun tertawa.
Tibalah giliran ibu hamil kedua yang diperiksa. Saya katakan
kepada Hanif untuk tetap duduk di kursi saat nanti saya harus naik ke tempat
tidur dan diperiksa. Alhamdulillah, ia tetap duduk tenang sambil memperhatikan
sekali saat saya sedang diperiksa. Saya pun tak lupa berterima kasih kepadanya
atas sikap baik tersebut.
Setelah saya tanyakan ke bidan yang memeriksa. Ternyata,
sekarang sistem BPJS sudah lebih computerized,
ada aplikasi yang harus diisi untuk dapat surat rujukan. Berbeda dari zaman
saya hamil Hanif dulu, sekitar tiga setengah tahun yang lalu. Rujukan ke dokter
kandungan tidak bisa diminta setiap bulan seperti dulu. Rujukan baru akan
diberikan jika memang ada indikasi kehamilan tertentu yang mengharuskan
pemeriksaan dengan USG ke dokter kandungan.
Malam harinya, suami menawarkan untuk memeriksakan kehamilan
saya ke klinik dokter kandungan. Saya pun akhirnya setuju. Alhamdulillah tidak
mengantre dan kami bertiga langsung masuk ke ruang praktik dokter setelah
melakukan pendaftaran. Hanif pun memerhatikan bagaimana saya diperiksa. Ia juga
melihat ke layar yang menunjukkan hasil USG. Baru terlihat kantung kehamilan
berukuran 1,7 cm karena memang usia kandungan baru sekitar enam minggu. Dokter
menyarankan untuk kembali kontrol dua minggu berikutnya untuk melihat janinnya.
“Dokter berikan suplemen kalsium untuk dua minggu ini, ya. Makan
sedikit-sedikit tapi sering. Kurangi dulu gorengan untuk mengurangi mual.” Beberapa
nasihatnya saya terima dengan anggukan dan senyuman.
***bersambung***
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar