Sehat dengan Mengontrol dan Mencukupkan

sumber gambar: iyskitchen.blogspot.com
Perut mulai membuncit ngalah-ngalahin orang hamil muda, berbagai lingkar tubuh semakin membesar, beberapa baju mulai sesak, dan badan rasanya jadi kurang fit. Hal ini tidak hanya terjadi pada saya, terlebih pada suami yang badannya lebih besar. Pada titik ini kami bertekad memperbaiki pola makan. Karena tidak seperti masa SMA dulu (ssst, kami dulu teman SMA, sekarang jadi teman hidup) yang makan apa saja badan tetap ramping. Kini, tiga belas tahun kemudian, metabolisme mulai melambat, sehingga cadangan lemak menumpuk di mana-mana karena asupan makanan tetap banyak.
Ada dua metode pengaturan pola makan dari beberapa yang berseliweran di media sosial yang sudah lama saya perhatikan, yaitu Food Combining (FC) dan Diet Ketogenik. Akan tetapi belum ada yang dijalankan juga karena suami bilang ia tak kuat dan akan berusaha mengurangi nasi. Eh tapi ya ternyata pas makan lebih sering sekenyangnya, lupa untuk mengurangi. Akhirnya, untuk kualitas hidup yang lebih baik, kami berdua memutuskan untuk benar-benar mengatur pola makan. Suami langsung menolak sedari awal ketika saya jelaskan bahwa Diet Ketogenik tidak mengonsumsi karbohidrat dan gula sama sekali. Ia lebih memilih FC yang prinsip utamanya tidak mencampur makanan kaya karbohidrat dan makanan kaya protein dalam satu waktu makan. Hal ini karena setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan memerlukan enzim cerna yang berbeda. Pengaturan pola makan pada FC mengikuti siklus alami tubuh sehingga tercapai homeostasis, kondisi tubuh yang seimbang di mana seluruh fungsi berjalan dengan baik.
Penjelasan lebih detail tentang FC tidak akan dijelaskan di sini. Akan tetapi, saya akan memaparkan beberapa manfaat yang kami rasakan setelah memasuki pekan ke-tiga menjalankan metode ini.
1.        Badan Lebih Fit
Tidak ada lagi drama perut begah dan kepenuhan setelah makan. Kenyang, tapi tidak sesak. Saya juga yang sebelumnya sering sembelit hingga 2-3 hari, kini lancar setiap pagi. alhamdulillah satu masalah saya sejak dulu menemukan solusinya. Kami pun sudah tidak masuk angin lagi, padahal dulu langganan obat sachetan yang populer itu. Keluhan sakit kepala saya juga menghilang. Badan terasa fit dan ringan. Tinggal tambah rutinkan olahraga agar lebih segar dan sehat.
2.        Berat Badan Turun
Tujuan FC adalah mencapai kondisi homeostasis. Jika tubuh masih kelebihan berat badan, dengannya berat tersebut akan turun menuju berat idealnya. Dalam dua hari menjalankan FC, saya turun 1 kg, sementara suami turun 3 kg dalam seminggu. Padahal suami masih sarapan nasi. Seharusnya pada FC sarapannya hanya buah hingga kenyang, kalau lapar lagi, makan buah lagi. Baju-baju kami kini tak lagi sesak, alhamdulillah.
3.        Mudah Merasa Cukup
Tiga hari pertama menjalaninya adalah ujian berat memang. Kepala saya sakit karena tidak sarapan nasi. Suami rewel ketika harus makan protein tanpa karbohidrat. Ayam goreng, daging empal, tumis cumi tentu tak sedap rasanya tanpa ditemani nasi bagi kami. Alhamdulillah dengan tekad kuat, kami dapat melaluinya. Bahkan suami sering tidak mengambil jatah cheating tanpa FC selama 2 hari setiap pekan karena lambungnya sudah terbiasa dengan pola makan ini.
Kami kadang ngemil di antara jam makan, tapi dengan porsi yang lebih sedikit. Prinsip makan dengan perlahan pada FC juga membuat kami kenyang dengan jumlah makanan yang tidak terlampau banyak. Asiknya FC ini kita boleh makan hingga kenyang, tak perlu mengurangi porsi tapi mengatur kombinasinya. Tetapi seiring berjalannya waktu, kami mudah merasa cukup dan kenyang dengan porsi yang lebih sedikit dari sebelumnya. Pernah satu kali ikut sarapan mi cakalang pada acara bersama teman kantor suami, saya merasa kepayahan menghabiskannya. Karena lambungnya sudah terbiasa hanya sarapan buah di rumah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekadar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga lagi untuk napasnya.” (Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Al-Hakim. Dinilai Hasan)
4.        Hemat Biaya
Kalau siang sudah makan nasi, maka malam kami makan protein hewani, atau sebaliknya. Keduanya ditemani dengan sayur yang minimal sama banyaknya. Dengan begitu, beras dan lauk jadi lebih awet. Karena tak seperti sebelumnya yang tiga kali sehari makan nasi plus lauk. Jadi lebih hemat pengeluaran kan, padahal lebih sehat juga.
5.        Rajin Masak Sendiri
Dulunya saya menggampangkan ketika tak sempat masak, tinggal beli di luar. Sejak menjalani FC, saya jadi semangat sekali masak sendiri. Kalau beli kan sayurnya sedikit, lagi pula kebanyakan menunya mencampurkan karbohidrat dengan protein hewani. Maka lebih enak memadumadankannya kalau memasak sendiri di rumah. FC juga menganjurkan kita makan makanan segar dan alami, serta menjauhi makanan tinggi proses yang sudah banyak zat tambahan. Masak sendiri tentu lebih bisa memastikan hal-hal tersebut.
6.        Kreatif Meragamkan Menu
Karena tubuh tetap memerlukan zat gizi dari setiap bahan makanan, maka selain rajin memasak, saya pun jadi terpacu untuk membeli bahan makanan yang beragam. Tadinya masak sayur sop dan capcay lagi, sekarang jadi merambah ke berbagai jenis sayur. Tadinya cuma rajin ngungkep ayam dan goreng ikan, sekarang jadi mencoba mengolah protein hewani lainnya. Buah yang dibeli juga jadi beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi sarapan.
Pola makan FC memudahkan kami untuk merasa cukup terhadap makanan. Menyadarkan bahwa selama ini terlalu banyak makanan yang masuk justru membuat tubuh menjadi tidak sehat. Kebiasaan makan banyak dan campur-campur yang sepertinya sulit ditinggalkan, ternyata mudah setelah terbiasa dijalani. Kualitas hidup meningkat, jadi semakin fokus beribadah kepada Allah.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Karena kekenyangan (memuaskan nafsu perut dan mulut) membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”

#NonFiksi
#ODOPBatch6
#Hari72

12 komentar:

  1. Aku kok belum bisa diet ya semenjak hamil.. Ini masig laper terus bawaannya.. Hihi

    BalasHapus
  2. saya lebih suka food combining mbak Har

    BalasHapus
  3. Koreksi dong Yang, itu turun 1 kg (kamu), aku turun 3 kg dalam 2 minggu, bukan 2 hari Minggu Coba cermati deh. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kok, Mas. Kita kan baru FC-an dua minggu lebih. Kamu nimbangnya minggu kemarin. Aku nimbangnya dua hari setelah FC pas periksa di dokter 😄

      Hapus
  4. Alhamdulillah. Selamat ya mbak. Saya tidak tahu diet ini. Tapi saya berusaha mengurangi nasi dan memperbanyak makan sayur dan buah. Alhamdulillah merasa lebih sehat juga

    BalasHapus