8 Langkah Mudah Memulai #belajarzerowaste (bagian 1)

Sudah sampaikah kepadamu kabar bahwa berdasarkan data The Wall Street Journal, Indonesia menempati peringkat ke-dua dari 192 negara yang mencemari laut dengan sampah? Beberapa hari lalu kita kembali diingatkan dengan kematian seekor paus sperma di Perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di dalam perut paus tersebut terdapat hampir 6 kilogram sampah plastik dan sandal jepit. Baca berita lengkapnya di sini.


Begitu pula kenyataan bahwa di Samudera Pasifik, kumpulan sampah plastik membentuk yang dikenal dengan nama The Great Pacific Garbage Patch dengan luas hampir sama dengan daratan Indonesia (lihat di sini). Bahkan, di Benua Antartika alias Kutub Utara yang tak dihuni manusia, sudah tercemar oleh sampah plastik mulai dari potongan tas belanja hingga ban mobil (selengkapnya di sini). Masihkah kita acuh dan tak mau beraksi untuk bumi yang cuma satu ini?

sumber gambar: www.phys.org

Buang sampah pada tempatnya sepertinya sudah merupakan perbuatan terpuji. Sebenarnya itu belum cukup. Sampah kita tidak hilang, hanya berpindah tempat, bisa mencemari tanah dan terbawa ke laut hingga ke ujung dunia. Apalagi, plastik tidak akan terurai hingga minimal lima ratus tahun, sehingga semua plastik yang pernah dibuat, masih ada hingga kini (sumbernya di sini). Kalau kita tak berubah, beberapa tahun ke depan akan lebih banyak sampah plastik daripada ikan di lautan kita. Maka, yuk mulai jalankan #belajarzerowaste untuk kelestarian planet tersayang. Agar anak cucu dapat menikmatinya seperti kita juga.
Mencapai zero waste atau nol sampah mungkin dirasa terlalu sulit. Akan tetapi kita dapat memulainya dengan langkah mudah berikut ini.
1.        Bawa Tas Belanja atau Kantung Plastik dari Rumah
sumber gambar: textingloud.wordpress.com
Tentu selama ini kita mendapat banyak kantung plastik dari aktivitas berbelanja dan terkumpul di rumah hingga menjadi banyak. Bawa selalu beberapa di antaranya agar kita tak lagi menerima kantung plastik dari tempat kita berbelanja. Gunakan kantung-kantung tersebut sampai rusak. Jika kita tak lagi punya kantung plastik, bawa sendiri tas belanja lain. Apalagi beberapa daerah kini mulai ada perda yang membatasi penggunaan kantung plastik. Dengan terbiasa membawa tas belanja sendiri, kamu tak akan kesulitan menghadapinya.
2.        Bawa Botol Minum Isi Ulang
sumber gambar: elevenia.co.id
Yuk rajin bawa air minum dan botolnya dari rumah, sehingga tak perlu membelinya ketika bepergian. Selain hemat biaya, kita juga akan mengurangi penggunaan botol plastik hingga 1.825 per tahun per orang. Lumayan banget kan membantu melestarikan alam kita. Begitu pun ketika ingin membeli minuman di luar, banyak toko yang akan tetap melayani jika kita meminta mereka memakai botol kita sebagai wadahnya.
3.        Bawa Sedotan Kayu atau Stainless sendiri atau Minum Tanpa Sedotan
Satu orang menolak 3-5 sedotan plastik per hari, dalam setahun akan berkurang penggunaannya sebanyak 1.825. Kita pun bisa menyelamatkan ribuan penyu karena sedotan plastik ini walau kecil tapi banyak digunakan orang di seluruh dunia hingga banyak mencemari laut. Malah sampai ada penyu yang hidungnya dioperasi karena tersumbat oleh sedotan (lihat videonya di sini). Itu yang berhasil diselamatkan. Yang lain bagaimana?
sumber gambar: kabarhikmah.com
Kalaupun lupa bawa sedotan dari rumah, minum langsung di gelas pun enak-enak saja. Tak akan merubah rasa minumannya. Yang berubah jadi lebih baik justru kita dan bumi ini.
4.        Bawa Wadah Makanan atau Makan di Tempat
sumber gambar: viva.co.id
Dengan membawa wadah sendiri saat akan membawa pulang makanan yang dibeli justru jadi lebih praktis. Kita tak perlu memindahkan dari kantung plastik ke wadah setibanya di rumah, tinggal bismillah dan hap. Kita pun jadi tak menghasilkan sampah. Tinggal tekad dan ingatan untuk membawanya sebelum ke luar rumah. Kalau lupa bawa wadah, makan di tempat pun bisa jadi pilihan dalam mengurangi sampah.
Langkah selanjutnya ke sini ya. 

#NonFiksi
#ODOPBatch6
#Hari74

27 komentar:

  1. Ayuk mba Hardiani, kita belajar zero waste bareng2. Lg mulai lagi membiasakan membawa kantung belanja sendiri. Thanks for sharing 😊

    BalasHapus
  2. Baru beberapa nih yang dilakukan..
    Perlu pembiasaan ekstra.. Hehe

    BalasHapus
  3. siap beraksi untuk bumi mbak Hardiani, kita mulai dari diri sendiri dulu

    BalasHapus
  4. Yang baru saya lakukan itu bawa botol sendiri, sama kalo makan di resto gitu uda gak pake lagi sedotan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertahankan dan tingkatkan levelnya yuk, Mbak Inna :)

      Hapus
  5. Nicebaru denger istilah zerowaste. Keren nih.

    BalasHapus
  6. Go zerowaste. Inget zaman dulu kalau jajan keluar atau ditepi jalan pasti bawa tempat makan sendiri atau ngga penjualnya pakai daun pisan. Agak ribet

    Tapi balik kesadaran masing" lagi ya mba. HArus dari kita sendiri dan juga penjual sih :D

    Semoga juga ada solusinya

    BalasHapus
  7. ku juga lagi mulai nih. Lagi menggalakan bikin ecobrick dan membuat kerajinan tangan dari plastik.

    BalasHapus
  8. Saya suka laut, cuma kadang miris lihat kalau lautnya udah butek

    BalasHapus
  9. Karena penyuka satwa jadi fokus sama berita pausnya :( :(

    BalasHapus
  10. Ngomongin sampah plastik selalu inget penyu dan hewan laut :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tiap mau nyampah plastik mereka jadi pengingat banget..

      Hapus
  11. Mulai beranjak zerowaste nih. Tapi kalo sering pesan makanan gt gmn? Pastikan pake plastik. Mgkn perlu sounding ke gofood n grabfood supaya pake kantong bukan plastik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi nanti jadi menumpuk kantong bukan plastik di rumah juga Mbak. #zerowaste mengajarkan kita untuk memilih yang lebih sedikit atau tidak menghasilkan sampah. Bisa dengan makan di restonya langsung atau masak sendiri :) Go food-nya kalau lagi kepepet saja :D

      Hapus