Kami berjalan menuju apotek klinik
untuk menebus resep obat penguat untuk lima kali pakai. “Seratus delapan puluh
lima ribu,” kata asisten apoteker membuyarkan sedikit lamunan saya. Ternyata
uang di dompet tak cukup. Kami pun urung menebusnya dan berpikir mungkin ini
waktunya kami melakukan survei harga obat di apotek lain.
Setelah menarik tunai uang di ATM,
kami mencari obat tersebut ke apotek lain. Apotek pertama tidak menyediakannya.
Apotek kedua ada, tapi harus ambil di cabangnya yang lebih besar dengan harga
Rp 178.500,00 untuk lima buah suppossitoria. Kami pun jadi mengambilnya.
Ternyata selisihnya hanya sedikit. Berarti memang harga obat di sini cukup
mahal.
Sesaat sebelum merebahkan diri untuk
tidur di malam yang mulai larut, saya meminta suami mengambilkan satu
suppossitoria tadi di kulkas dan membantu melihat apakah sudah benar masuk
obatnya. Sebenarnya ia bergidik diminta menyaksikan proses tersebut, tapi
berusaha membesarkan nyali demi istri dan calon belahan hatinya.
Sabtu,
20 Oktober 2018
Selesai sarapan tinutuan (bubur
Manado), darah keluar lagi dengan intensitas yang lebih banyak dan warna yang
lebih pekat. Sakit di perut bagian bawah pun enggan lenyap. Saya pun tak kuasa
melanjutkan pengepakan barang yang tersisa. Akhirnya hari itu benar-benar
dihabiskan dengan berbaring, shalat dan makan saja.
Darah tak berhenti hingga saya
selesai menunaikan salat Isya. Suami berkali-kali menawarkan untuk memeriksakan
diri. Saya bingung. Baru kemarin periksa, perlukah kembali lagi? Padahal obat
penguat sudah digunakan tapi seperti tak berefek. Apakah ini masih perdarahan
yang normal atau tidak? Sejak tadi siang saya tak tenang. Seperti ada yang
terus berbisik mengenai hal-hal buruk terjadi pada kami. Ya, kami, saya dan si
calon jabang bayi.
Ibu Mertua, Putri, dan Mimi mendesak
saya untuk berangkat memeriksakan diri karena sudah ada indikasi nyeri yang tak
kunjung usai. Saya bersiap-siap dan mengajak Hanif berbicara dengan baik-baik
bahwa untuk malam ini ia tidak ikut dulu karena ibunya sementara menahan sakit,
akan kesulitan menjaganya ketika di atas motor.
***bersambung***
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar