Saya pasrah dibawa ke ruang rawat
menggunakan kursi roda. Di kamar, suami dan kedua sahabat menunggu kedatangan
dan hasil pemeriksaan saya. Satu sahabat saya yang juga teman kantor suami
sudah lebih dulu pulang karena meninggalkan tiga anaknya yang tertidur di
rumah.
Tak ada air mata karena sudah
firasat sejak tadi pagi sehingga ekspresi saya cenderung datar. Suami pun terdiam
seakan sudah siap dengan segala ketentuan-Nya. Belakangan saya tanyakan, ia
memang tidak kaget karena sudah feeling.
Hanya beberapa kali merasa bersalah karena membawa serta saya ke luar kota
sebelum kejadian. Padahal sudah berulang saya jelaskan dan ia sendiri sudah
paham bahwa memang benihnya tidak bagus, sehingga akhirnya meluruh sendiri. Istilah
medisnya, abortus spontan.
“Enggak
apa-apa, Mbak. Allah sayang sama Mbak Dian. Karena janin ndak bagus, jadi Allah keluarkan dari
rahim,” hibur kak Via yang sebenarnya lebih tua dari saya tapi memanggil ‘Mbak’
karena kami berasal dari Pulau Jawa.
Ahad,
21 Oktober 2018
Waktu menunjukkan lewat dari pukul
satu dini hari. Setelah memakan camilan yang dibawa sendiri sembari menghibur dan
menyuapi saya, kedua sahabat tadi pamit pulang agar kami bisa istirahat. Suami yang
sudah kelelahan langsung lelap terbawa ke alam kematian kecil. Saya masih
berkawan setia dengan sakit perut bawah ini. Bolak balik mencari posisi
berbaring terbaik, namun tak juga didapat. Saya hampir tak bisa tertidur sama
sekali.
Menjelang subuh, saya membangunkan suami
untuk membantu ke kamar mandi di luar ruang rawat. Iya, harusnya kami dapat
kamar untuk BPJS Kelas I yang ada toilet di dalamnya. Akan tetapi, karena hanya
tersisa satu bed di Kelas I yang
berarti kami harus berbagi ruangan dengan satu pasien lain (kapasitas kamar
Kelas I untuk dua pasien), kami memilih kamar kelas II berkapasitas dua orang
yang masih kosong. Suami pun bisa tidur di bed
yang satunya. Katanya ada kompensasi dari kamar yang tidak sesuai kelas, tapi
sampai keluar RS kami tidak mengambilnya karena sudah sangat bersyukur hampir semua
biaya pengobatan sudah ter-cover.
***bersambung***
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar