sumber gambar: blog.hemat.id |
Tumpukan
baju yang sudah dicuci tapi belum disetrika sering kali menggunung dan jadi
momok bagi saya, dan mungkin sebagian besar ibu-ibu. Dengan berbagai keadaan
dan pertimbangan, saya tidak menyubkontrakkan pekerjaan menyetrika kepada orang
lain, sehingga selalu menunda-nunda dan mengakhirkan, bahkan ogah-ogahan untuk mengerjakannya. Kalau
mencuci walau hampir setiap hari rasanya oke-oke
saja. Tapi ketika sudah berhadapan dengan setrikaan, rasa malas kronis
menghampiri seperti enggan pergi.
Hingga
pada 2 – 3 tahun lalu, saya menemukan artikel mengenai Gerakan Tanpa Setrika
(GTS) yang menginspirasi dan membantu menghadapi tumpukan baju sampai sekarang.
Saya pun mengompromikan dengan suami mengenai hal ini. Ia yang lebih malas lagi
dari saya untuk urusan mencuci dan menyetrika, tapi terbiasa memakai baju yang
sudah disetrika sejak lahir, akhirnya sepakat untuk menjalankan metode ini
dengan beberapa penyesuaian.
Langkah
pertama, saat menjemur baju, pakaian dikibaskan agar lurus dan sebaiknya
digantung dengan hanger sehingga
mengurangi lecek dan kusut. Kalau lebih rajin lagi, saat akan mengeringkan,
bajunya dilipat empat dengan rapi sehingga tidak tergulung dengan baju lain
saat mesin berputar.
Setelah
kering, sebaiknya langsung dilipat dan dimasukkan lemari. Semakin lama tersusun
di lemari, baju akan semakin rapi dan licin. Apalagi beberapa jenis kain
seperti katun rayon yang awalnya lecek sebelum dilipat, ternyata beberapa hari
kemudian saat saya ingin pakai, sudah licin karena tersusun / tertumpuk rapi di
lemari. Kalau pada kondisi malas menghadang dan kita tidak mau langsung melipat
baju ketika sudah kering, maka letakkan baju dengan diluruskan (bisa di atas
meja) baru ditumpuk dengan baju lain. Jadi seperti tumpukan kertas yang rapi. Ditumpuk
asal-asalan lah yang membuat baju tambah kusut dan semakin sulit melicinkannya
saat disetrika.
Saya
juga pernah membaca metode lainnya, yaitu setelah kering, baju beserta gantungannya
langsung dimasukkan lemari dengan posisi tergantung. Lama-kelamaan baju-baju
ini akan licin juga setelah tersusun rapi di lemari. Tapi saya tidak
menjalankan metode ini karena keterbatasan lemari dan gantungan bajunya.
Tips
berikutnya adalah pilihlah yang terbuat dari bahan yang tidak mudah lecek saat
kita akan membeli baju. Saya tidak hapal nama-nama bahan. Tapi Ibu-ibu yang
sudah bertahun-tahun mengurusi baju seluruh anggota keluarga tentu bisa mudah
mengidentifikasi bahan mana yang mudah lecek dan tahan licin.
Nah,
pada metode GTS, semua baju hanya dilipat, tidak ada yang disetrika. Tapi suami
masih belum mau untuk baju-baju kerjanya. Sehingga di rumah kami, seragam
kantor dan beberapa baju pergi atau jilbab masih saya setrika. Tapi alhamdulillah
ini sudah mengurangi banyak volume baju yang harus disetrika dan tentunya
menghemat listrik juga dong.
Bagi
ibu-ibu sekalian yang masih enggak pede
memakai baju yang tidak disetrika, beberapa metode di atas bisa membantu
meringankan dan mempercepat pekerjaan menyetrika loh. Karena dengan meluruskan baju saat dijemur dan melipatnya
setelah kering, akan mengurangi tingkat kelecekan baju. Menyetrika pun jadi
lebih happy. Enggak perlu gosok-gosok dan tekan-tekan setrikaan dengan keras
untuk melicinkan baju.
Semoga
tips di atas bermanfaat mengurangi kerepotan ibu-ibu di rumah. Ibu jadi lebih gembira,
anak pun tumbuh bahagia. Karena setiap anak berhak tumbuh bersama ibu yang
bahagia. Kalau Ibu, punya tips lain sebagai tambahan dalam menghadapi tumpukan
baju? Bagikan di komentar ya. J
#TantanganODOP4
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day30
#nonfiksi
Inspiring.😍
BalasHapusSaya termasuk yg malas nyertrika.. Hehee
Makasih tips nya.. Suka
Selamat mempraktikkan. Semoga membantu mengurangi kerempongan yaa. :)
Hapusbaru tau ada gerakan semacam iniii, ikutan ahhhh, xixiixii
BalasHapuswww.innaistantina.com
Yuk ikutan, supaya tidak rempong dan tambah bahagia.
Hapus