Sebetulnya, kami tak ingin bersegera memberi tahu Hanif
bahwa ia akan punya adik. Bisa jadi dia akan merasa khawatir kasih sayang orang
tuanya berkurang atau dia akan merasa lama sekali adiknya untuk lahir ke dunia.
Apalagi ia masih dalam rentang usia yang baru memahami hal-hal konkrit. Maka ketika
diberi tahu akan punya adik, dia akan bertanya-tanya di mana adiknya. Dia pun
belum paham konsep menunggu. Ia hanya bisa menunggu dalam rentang waktu yang
amat pendek, hitungan menit. Itulah yang menjadi beberapa pertimbangan untuk
tidak cepat-cepat memberitahunya. Akan tetapi, hidup bertiga di rantauan tanpa
sanak saudara, membuat saya harus selalu membawanya ke mana pun. Ditambah
kemampuan bicara yang sedang berkembang pesat membuatnya banyak bertanya dan
terus meminta penjelasan. Kami pun membiasakan diri mengatakan segala sesuatu
yang sebenarnya, tidak berbohong dan berusaha menepati janji. Jadilah, ia sudah
tahu bahwa akan punya adik, yaitu si janin yang sedang berada di perut ibunya.
Lebih dari satu jam kemudian, tibalah giliran nomor antrean
saya dipanggil. Syukurlah ada lebih dari sepuluh nomor sebelumnya yang sudah
tak ada penunggunya, sehingga giliran saya menjadi lebih cepat. Lumayan lama juga
sebenarnya. Alhamdulillah, Hanif kooperatif sekali. Tetap ceria dan gembira
saya ajak bercerita sambil menunggu. Selain bercerita, dia juga asyik bermain
mobil-mobilan yang dibawa dari rumah. Dia memang bukan anak gadget seperti kebanyakan bocah zaman
sekarang, sehingga aktivitas fisik, membaca buku, dan saling berkomunikasi menjadi
pembunuh waktu terjitu baginya.
Dari loket, setelah mengatakan keperluan saya, petugas mengarahkan
kami ke ruang pemeriksaan KIA dan KB (Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga
Berencana). Awalnya saya merasa heran, karena biasanya seorang dokter umum yang
akan memberikan surat rujukan. Setibanya di ruang KIA dan KB, sudah ada seorang
ibu hamil yang sedang diperiksa. Ibu tersebut membawa dua anak laki-laki. Ada juga
seorang ibu hamil yang ditemani ibunya sedang menunggu giliran. Berarti saya
masih harus menunggu dua ibu tersebut selesai diperiksa.
***bersambung***
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar