Pindahan (bagian 2)

Pindahan (bagian 1)

         Pindahan ketiga terjadi hampir lima belas tahun berselang dari pindahan sebelumnya, yakni ketika saya duduk di bangku kuliah tahun kedua. Setelah tiga semester pulang-pergi ke kampus di Kota Depok menggunakan metromini dan kereta, saya memberanikan diri untuk izin ke Aba dan Eyang agar dibolehkan tinggal di indekos dekat kampus. Padatnya jadwal kuliah dan praktikum yang sering kali baru selesai menjelang magrib, ditambah tugas bikin jurnal praktikum dan materi presentasi yang seabrek, membulatkan tekad saya untuk pindahan.
Kali ini, perasaan gembira yang lebih dominan menemani proses pindahan ke indekos. Saya yang sedang tumbuh mencari jati diri merasa lebih bebas mengatur waktu. Bisa ikut beberapa organisasi serta bisa mengerjakan tugas bersama dengan teman tanpa takut ketinggalan kereta atau metromini terakhir. Saya pun dapat segera berisitirahat sepulang kuliah tanpa berdesakan di angkutan, dapat belajar bersama teman sampai begadang bersama dan tak perlu stres menghadapi macet di pagi hari adalah beberapa hal yang membuat girang. Tapi namanya anak kost, tetap ada dukanya. Misalnya ketika lapar, maka harus mencari makanan keluar. Apalagi ketika bulan Ramadhan tiba, kalau bangunnya mepet subuh dan belum beli makanan, alamat sahur seadanya saja.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana selama empat tahun ditambah satu tahun pendidikan profesi, saya melanjutkan pendidikan ke jenjang magister. Pindahan keempat terjadi saat itu, yaitu dari Kota Depok ke Kota Bandung. Sebenarnya bukan pindah, saya hanya menambah jumlah kamar indekos yang disewa. Satu di Depok, satu di Bandung. Karena perkuliahan S2 hanya di hari Jumat dan Sabtu, saya tidak sepenuhnya pindah. Setiap Kamis malam saya bertolak ke Bandung, Sabtu sore sudah di perjalanan kembali ke Depok. Saat itu saya belum kembali ke rumah Eyang karena masih ada kerjaan di Depok yakni mengajar di sebuah SMK Kesehatan dan melakukan penelitian dengan teman-teman alumni kampus.
Setelah sebulan ngekost di Bandung, ternyata saya tidak betah. Mungkin karena belum punya teman selain teman kuliah atau karena merasa beda dari kebanyakan orang yang ke Bandung untuk pelesir, sedangkan saya malah kuliah. Saya pun memutuskan pulang-pergi Depok-Bandung dan hanya menginap satu malam di sebuah wisma bersama seorang teman sekelas. Selain hemat biaya, hati pun merasa lebih nyaman dengan keputusan ini.

***bersambung***

Pindahan (bagian 3)

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar