Adek Janin (bagian 7)

Selasa, 16 Oktober 2018
Saya dan sulung kami ikut suami tugas luar ke Manado. Kami berangkat dari Kotamobagu pukul 15.00 WITA dan tiba di Hotel Ibis Manado sekitar pukul 20.30 WITA. Meski sudah cukup malam dan setelah melalui perjalanan melelahkan (ditambah muntah, mabuk darat), Hanif tetap semangat setibanya di hotel. Ia berlari menuju lift dan meminta izin saya untuk menekan tombolnya. Saya tentu memperbolehkannya. Tawa riangnya mengiringi kami hingga masuk ke kamar. Ia pun sibuk menjelajah isi ruangan, terutama saklar lampu. Lalu sibuk minta dimandikan, padahal kalau di rumah negosiasi kami cukup alot terkait aktivitas membersihkan tubuh ini. Memang kebahagian anak kecil inilah alasan saya membuntuti suami dinas ke luar kota.
Rabu, 17 Oktober 2018
Setelah sarapan dan mandi, suami bergegas ke kantor BPS Provinsi Sulawesi Utara dengan menaiki ojek online. Saya dan Hanif bersiap jalan-jalan ke Mantos yang ada di seberang hotel. Kami bermain, berbelanja beberapa keperluan Hanif dan makan siang. Setelahnya, Hanif mulai mengantuk. Kami pun kembali ke hotel.
Saya rebahan dan meluruskan kaki untuk menghilangkan penat lepas menggeret anak yang setiap lihat barang lucu minta dibelikan. Alhamdulillah dengan penjelasan, ia menerima tidak semua yang diinginkannya bisa dibelikan. Saya kira dia akan tertidur sesampainya di hotel, ternyata tidak. Seperti baterai yang habis diisi daya, ia malah kembali jejingkrakan dan sibuk memakai baju baru dan memainkan boneka penguin yang tadi dibeli. Saya pun mengabadikan momen kebahagiannya lewat kamera telepon genggam yang sudah berusia dua tahun.
Kamis, 18 Oktober 2018
Kami berencana kembali ke Kotamobagu sore ini. Saya mulai mengemasi barang-barang setelah sarapan dan tidur-tiduran, sementara suami masih menekan-nekan tuts laptop menyelesaikan laporannya lalu bersiap berangkat ke kantor. Hanif sibuk menonton serial Upin Ipin di televisi, tak lama kemudian ia malah tertidur.
Ketika ingin mandi, ada darah keluar dari kemaluan saya. Darah segar tapi sedikit. Perasaan saya sedih bercampur bingung dan takut. Suami juga mengkhawatirkan kandungan saya. Sempat ingin periksa ke dokter, tapi kami bingung harus ke mana. Belum lagi, suami harus segera menyelesaikan urusan dinasnya di kantor. Juga kami harus menjemput Ibu Mertua di bandara yang datang dari Jakarta untuk membantu kami yang akan pindah kontrakan.

***bersambung***

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar