Lomba Resensi Buku Puisi Esai Indonesia

Saya dan beberapa teman dari FLP Kotamobagu berniat mengikuti lomba meresensi e-book Puisi Esai Indonesia. Ada 34 buku Seri Puisi Esai Indonesia dari seluruh provinsi. Peserta boleh memilih salah satu buku atau seluruh seri buku untuk diresensi. Lomba ini sudah dibuka sejak 17 Agustus 2018 dan akan ditutup pada 31 Oktober 2018. Info lengkap mengenai lomba ini dapat dilihat pada fanpage Lomba Puisi Esai Indonesia-LPEI. Akan tetapi, karena kesibukan dan kejar setoran untuk komunitas ODOP (one day one post), pengerjaannya terus tertunda. Maka, sebelum menyusun resensi satu buku, saya ingin menuliskan resensi per puisi esai untuk kemudian diracik dan diramu.
Seri puisi esai yang saya pilih adalah Provinsi DKI Jakarta, tempat saya tumbuh besar, sekolah hingga menikah. Walau setelah menikah saya harus merantau meninggalkan Jakarta. Saya merasa seperti sedang menyaksikan Jakarta yang selama 20 tahun saya tinggali dalam bentuk puisi esai yang membuat saya merenung, mengangguk-angguk, bahkan hampir menangis karena ikut terhanyut ke dalam kisahnya. Ada enam puisi esai di dalam buku yang bertajuk Balada Ibu Kota. Judul-judulnya antara lain Balada Bram Taklukkan “Kota Gelisah” Jakarta, Manusia Gerobak, Nusapati dan Pilkada Jakarta, Kasih di Kisah Kampung Sawah, Balada Mat Ropi yang Terpinggirkan, dan Salman di Panti Orang Gila.
Kesan pertama yang saya rasakan adalah puisi esai ini memang beda. Kalimatnya begitu denotatif sehingga mudah dimengerti oleh pembaca, Tak perlu memutar otak dan mengira-ngira maksud dan pesan penyair apa. Puisi esai juga memiliki narasi menarik untuk diikuti dari fenomena yang terjadi. Puisi esai merupakan bentuk puisi modern Indonesia yang digagas pada tahun 2012 oleh Denny J.A. Seri Puisi Esai Indonesia 34 Provinsi ini juga hak penerbitannya ada pada beliau. Sebagai puisi modern yang tidak terikat dengan aturan-aturan seperti puisi Melayu-Indonesia klasik, puisi esai memberikan wadah bagi kebebasan penyair untuk berkreativitas tapi tetap mengacu pada fakta-fakta yang benar terjadi. Sungguh unik.
Baiklah, resensi puisi esainya akan dimuat pada tulisan-tulisan berikutnya. Selamat menyelami dunia puisi Indonesia.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day43

Tidak ada komentar:

Posting Komentar